Es krim dianggap sebagai salah satu desert / makanan kecil
internasional yang popular. Resep pertama es krim nampaknya telah diterbitkan
di Inggris pada tahun 1769, walaupun orang-orang Amerika adalah yang pertama
mengenalkan dan memproduksi es krim dalam jumlah besar.
Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari campuran
produk-produk susu dengan persentase lemak susu yang tertentu ukurannya, dan
dicampur dengan telur, ditambah dengan bahan penegas cita rasa dan pewarna tertentu serta kemasan yang unik sehingga lebih menarik.
Dalam bentuk paling sederhana, es krim mengandung 5-6 persen jumlah pewarna dan
bahan cita rasa dari volume bagian es krim yang tidak beku.
Es krim mempunyai nilai
protein tinggi selain vitamin dan mineral. Kandungan kalori yang tinggi dalam
es krim, diperoleh dari tingginya kadar kemanisan es krim karena penambahan
gula.
Klasifikasi
dan komposisi es krim tidak ada yang standard, hal ini tergantung dari peneliti dan negara tempat es krim
berasal. Komposisi umum dari beberapa tipe es krim dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi Umum dari Beberapa
Tipe Es Krim
% Lemak
|
% MSNF
|
% Gula
|
% E/S
|
% Overrun
|
% MSNF/fat
|
|
Dessert
ice
Ice
cream
Milk
ice
Sherbet
Water
ice
|
15
10
4
2
0
|
10
11
12
4
0
|
15
14
13
22
22
|
0,3
0,4
0,6
0,4
0,2
|
110
100
85
50
0
|
0,67
1,0
3,0
2,0
0
|
Unsur pokok pembentuk es krim:
·
Lemak susu : berasal dari susu krim (sweat
cream), krim beku, krim plastik, mentega tidak mengandung garam atau minyak
mentega.
·
Bahan pemanis : Gula, berbagai macam
sirup, madu, dextrosa, laktosa, fruktosa dan lain-lain. Selain sebagai pemberi
rasa manis, gula juga berfungsi sebagai penurun titik beku campuran sehingga
campuran cepat membeku dalam freezer.
·
Milk Solids Non Fat (MSNF) : Skim susu segar,
sweat cream, buttermilk, susu skim bubuk, susu skim manis kondensasidan whey
padat. Bahan padatan yang bukan lemak ini dibutuhkan untuk membuat tekstur es
krim menjadi lebih baik dan semakin tahan terghadap proses pencairan.
·
Bahan penstabil (stabilizer) : Sodium
atau propylene glycol alginate, sodium carboxymethylcellulose, carrageenan (hasil
ekstraksi rumput laut dari kelas Rhodophyceae/alga merah yang diektraksi
dengan air atau larutan alkali yakni kalsium hidroksida atau natrium
hidroksida), gelatin, pectin, agar-agar dan gums seperti tragacanth, caraya,
arabic, guar, carob bean dan locust bean. Bahan penstabil dipakai
dalam pembuatan es krim supaya diperoleh tekstur yang selalu halus dalam es
krim jadi dan untuk membantu pembuatan emulsi yang stabil.
·
Bahan pengemulsi (emulsifier) :
mono dan digliserida, lecithin, polyoxyethylene, turunan alkohol
hexahydric, glycol dan glycol ester.
·
Garam mineral : Ca atau Mg oksida, sodium citrate,
disodium phosphate, sodium tetrapyrophosphate dan sodium hexametaphosphate.
Contoh pembuatan es krim :
Bahan:
·
susu
sapi
·
gula
pasir/putih
·
kuning
telur
·
tepung
meizena
·
slaagroom of whip
(plumprose of whip cream)
Alat:
·
wajan
·
kompor
·
pengaduk
Cara pembuatan:
1. Gula pasir dan susu dimasak di atas api kecil sampai susu
tersebut mencapai suhu 70oC. ini termasuk proses pasteurisasi.
2. Tepung maizena dicampurkan kedalah sedikit air hangat dan
diaduk sehingga tepung menjadi hancur. Kemudian larutan ini dituangkan kedalam susu panas dan dipanaskan lagi.
Pengadukan terus dilakukan sehingga adonan merata. Pemasakan dilakukan
kira-kira selama 2-3 jam kemudian diangkat.
3. 5 butir kuning telur yang tersedia dikocok dengan
menggunakan alat pengocok (Mixer) ataupun garpu, serta dicampur dengan slaagroom
of whip. Setelah adonan telur merata dimasukkan ke dalam adonan susu sambil
diaduk-aduk.
4. Campurkan kedua adonan tersebut, dimasukkan ke dalam ruang
pendingin (Freezer) hingga mengeras. Bila diinginkan adanya rasa
buah-buahan, dapat ditambahkan potongan-potongan buah sebagai pelengkap,
setelah es krim terbentuk.
Skema pembuatan
es krim dapat dilihat pada gambar berikut:
Susu Gula Pasir
Dicampur
Tepung meizena
dalam air hangat
Dimasak hingga
mendidih
Campur
Diaduk
5 kuning telur +
slaagroom of whip dikocok
Diangkat
Dicampur
Diaduk
Dituang ke cetakan
Dimasukkan kedalam freezer
Dikemas
Es krim
Gambar 1. Skema
Pembuatan Es Krim
Dapat dijelaskan
tahapan pembuatan es krim adalah sebagai berikut:
1. Pencampuran
Bahan-bahan cair ditimbang dalam bejana
pencampur, dipanaskan dahulu sampai kira-kira 40-50 °C. Dimana bahan-bahan
kering seperti gula dan bahan penstabil ditambahkan dan dicampurkan supaya
larut dengan baik.
2. Pasteurisasi
Campuran dipasteurisasi dengan panas dan
waktu yang lebih lama dari proses pasteurisasi susu untuk mengatasi masalah
pengaruh perlindungan terhadap penghancuran bakteri yang disebabkan oleh lemak
dan gula yang ditambahkan. Proses pasteurisasi yang biasa dipakai adalah 30
menit dengan suhu 67 °C untuk metode holder dan 25 detik pada suhu 80 °C untuk
metode HTST.
3. Homogenisasai pada
pembuatan es krim:
Homogenisasi dari pengocokan es krim dimaksudkan untuk
mengurangi semua ukuran lemak menjadi ≤ 2 μm. Kerugian pada produk
akhir yang disebabkan oleh homogenisasi yang tidak tepat adalah overrun rendah,
tekstur es krim kasar, es krim bergetah, mencair dan sebagainya. Pelaksanaan
homogenisasi yang tidak tepat tersebut antara lain adalah tekanan terlalu
tinggi atau rendah, terlalu banyak gumpalan lemak dan protein susu yang tidak
stabil. Suhu yang baik untuk homogenisasi sekitar 71°C.
4. Pendinginan dan Pemeraman (whipping):
Adonan didinginkan pada suhu 0-4°C setelah dihomogenkan
dan diletakkan di dalam tempat penyimpanan refrigerator. Untuk menjaga kualitas
adonan, suhu lebih dingin lebih baik. Pemeraman merubah kemampuan pengocokan
adonan menjadi sebaik tekstur es krim akhir. Pemeraman membuat lemak dan protein
susu menjadi kristal dan bahan penstabil menyerap air bebas sebagai air
hidrasi. Pembekuan adonan dengan lemak
tak berkristal akan cenderung menghasilkan suatu pengocokan yang tidak
terkontrol dalam freezer. Protein susu dan penstabil protein membutuhkan
beberapa jam untuk menyerap air sebagai hidrasi. Adonan membutuhkan waktu untuk
diperam 24 jam. Bila diperam hanya 2-4 jam, hasilnya tidak nyata.
5. Pengemasan
Bahan yang cocok digunakan sebagai kemasan es krim adalah
jenis polyethylene. Bahan ini merupakan bahan yang sangat baik ketahanannya
terhadap air dan gas serta mampu meningkatkan satabilitas terhadap panas.
Waktu yang dibutuhkan untuk pembekuan dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
1. Variasi komposisi adonan,
2. Metode pengolahan adonan
3. Rasa (flavor) bahan yang ditambahkan.
Overrun:
Jumlah udara
yang tergabung dalam es krim di ekspresikan sebagai % overrun, dengan kata lain
pengembangan volume yaitu kenaikan es krim antara sebelum dan sesudah
pembekuan. Overrun es krim sangat penting karena dua faktor :
1. Pengaruh pada tubuh, tekstur dan palatabilitas.
2. Berhubungan dengan hasil dan keuntungan.
Overrun yang
baik bila besarnya 100-120%. Untuk mencapai overrun yang baik maka kondisi
pembekuan harus cepat yaitu sekitar 2 jam, guna mencegah terjadinya
kristal-kristal yang kasar.
Rumus untuk
mendapatkan % Overrun es krim menurut Cross dan Overby (1988) adalah :
Formula 1. Untuk Es Krim Sederhana :
%Overrun=
berat adonan
per vol unit– berat es krim per vol unit x 100
berat es
krim per vol unit
Formula 2. Untuk es krim buah dan kacang
% Overrun =
vol es krim
– (vol adonan + vol buah) x 100 vol adonan + vol buah.
REFERENSI:
Buckle, K. Et al. 1987. Ilmu
Pangan. Jakarta: UI Press.
Saleh, E. 2004.
Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Makalah Program Studi Produksi Ternak FP Universitas
Sumatera Utara.
No comments:
Post a Comment